About me

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Instagram: @dewikusumapratiwi Facebook: https://www.facebook.com/dewi.kusumapratiwi

Jumat, 26 Januari 2018

Cerita Kelahiran Baby Adnan Part 3

(Sambungan dari tulisan: http://dewikusumapratiwi.blogspot.co.id/2018/01/cerita-kelahiran-baby-adnan-part-2.html)

Setelah packing, saya memandikan Abang Zahran. Saat itu kontraksi yang saya rasakan sudah beritme menjadi 7 menit sekali. Rasanya memang sakit, namun entah mengapa saya merasa lebih kuat dari saat hamil pertama dulu. Dulu, saat kontraksi bukaan 2 saya sudah merasa tidak kuat, langsung minta masuk ruang nifas, tiduran, dan teriak-teriak. Namun di kehamilan kedua ini, saya malah terus berusaha bergerak dan lebih tenang meskipun tidak ada suami yang mendampingi. Saat jeda kontraksi saya juga memanfaatkan waktu untuk beberes. 

Pukul setengah 4 saya minta diantar oleh adik ke rumah persalinan. Abang Zahran pun ikut karena memang tidak ada yang menjaganya. Asisten bidan saya juga sudah stand by di sana dengan segala perlengkapannya karena sudah saya kabari sejak saya keluar flek. Beliau sendirian karena memang hari itu adalah Hari Minggu. Sesampai di sana, saya diperiksa. Kondisi saya sudah bukaan 3. Asisten bidan saya meminta segala perlengkapan yang harus saya bawa. Ternyata ada yang kurang. Adik saya pun disuruh untuk mengambilnya.

Saat itu hujan. Kondisinya, adik saya harus kembali ke rumah untuk mengambil perlengkapan yang kurang, Abang Zahran sendirian, saya sudah harus masuk ruang persalinan, dan asisten bidan saya hanya sendirian. Kondisi tersebut cukup membuat kami galau. Namun akhirnya asisten bidan saya bilang, Zahran sama beliau aja. Alhamdulilah, saat itu Zahran tidak rewel, bahkan cenderung ceria dan berusaha menghibur saya saat sakit. Kontraksi yang saya rasakan sudah beritme menjadi 5 menit sekali. Sesekali Abang Zahran mendekati dan mengelus-elus saya sambil berkata, "ayang, ayang (sayang, sayang)". Hal itu biasa dia lakukan  saat menghibur saya saat saya sakit atau meminta maaf setelah dia melakukan kesalahan.

Namun namanya juga anak 2 tahun. Terkadang Abang Zahran lari-larian keluar, teriak-teriak, dan memanjat ranjang persalinan. Hal itu membuat asisten bidan saya begitu kerepotan karena beliau harus mengurus Abang Zahran dan saya. Saat itu kontraksi yang saya rasakan bertambah sakit. Suami dan adik saya pun belum tiba. Asisten bidan saya sampai bertanya, "suaminya jadi datang gak ya bu? Terus aa' tadi bakal balik gak ya bu? Ibu udah merasa mau ee' (tanda bayi mau lahir) belum?" Asisten bidan saya terlihat panik.

Saat itu saya sudah bukaan 7. Tiba-tiba terdengar suara dari luar, "Assalamu'alaikum". Suami dan mama mertua saya tiba. Saya lega sekali. Suami saya menemani saya di ruang persalinan dan mama mertua saya menemani Abang Zahran. Saat itu kontraksi yang saya rasakan jauh semakin bertambah sakit. Saat bukaan 9-10, bidan saya datang. Beliau langsung memberikan instruksi untuk latihan mengejan. Kemudian dalam 1x tarikan nafas panjang, Baby Adnan lahir. Saat itu Abang Zahran yang berada di luar tiba-tiba menangis.


#day2 #30DWC #30DWCjilid11 #writingchallenge #tantanganmenulis #menulis #menulisonline #StoryofAdnan #StoryofZahran #CeritaKelahiranBabyAdnan #part3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar