About me

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Instagram: @dewikusumapratiwi Facebook: https://www.facebook.com/dewi.kusumapratiwi

Rabu, 31 Januari 2018

List Perlengkapan Bayi Saat Naik Gunung

Ada sebagian orang tua yang memiliki hobi naik gunung dan membawa bayinya turut serta. Mengenalkan anak kepada alam memang memiliki manfaat yang positif, terutama untuk tumbuh kembangnya, baik fisik maupun kognitif. Namun membawa bayi naik gunung bukan hal yang mudah dan dapat disepelekan. Ada safety procedure yang harus diperhatikan. Beberapa kali, saya dan suami sempat membawa bayi kami naik gunung sejak ia berusia 6 bulan. Pada tulisan ini, saya akan sharing perlengkapan bayi yang saya bawa saat Baby Zahran (Anak pertama kami) berusia 6 bulan. Saat itu ia masih ASI eksklusif dan baru memulai belajar makan MPASI.

1. Pakaian Ganti
Pakaian ganti bayi yang dibawa sebaiknya yang membuatnya nyaman. Pilih yang bahannya adem untuk dipakai saat kondisi di lapangan panas. Siapkan juga pakaian rangkap atau pakaian tebal untuk dipakai saat kondisi di lapangan dingin. Pakaian yang dibawa sejumlah yang ia perlukan setiap harinya, ditambah 1 stel pakaian cadangan, kemudian dikalikan jumlah hari di lapangan, dan dilebihkan 1 hari lagi untuk menanggulangi galat di lapangan. Seringkali kondisi di lapangan tidak sesuai dengan rencana perjalanan yang kita buat. Misalnya: hujan, badai, kesasar, dan lain sebagainya yang menghambat kelancaran perjalanan. Meskipun repot untuk dibawa, namun kenyamanan dan keamanan bayi menjadi prioritas utama. List perlengkapan yang kami bawa untuk Baby Zahran saat itu adalah sebagai berikut:
- Kaos dalam dengan bahan nyaman
- Baju panjang
- Legging bayi untuk lapisan tambahan di kakinya
- Celana panjang
- Kaos kaki dan sarung tangan
- Topi penghangat, yang sekalian bisa menutupi telinga
- Topi bulat untuk dipakai saat cuaca panas
- Earmuff atau penutup telinga
- Jaket tebal
Dalam keadaan dingin, seluruh tubuh bayi, terutama organ-organ sensitifnya harus terlindungi. Yang paling penting tertutupi selain badan adalah telapak kaki, telapak tangan, leher, kepala, dan telinganya.

2. Popok Bayi
Popok yang dibawa juga sebaiknya sejumlah yang biasanya diperlukan setiap harinya, ditambah 1 untuk cadangan, kemudian dikalikan jumlah hari rencana perjalanan, dan ditambah lagi untuk keperluan 1 hari. Cadangan sangat diperlukan untuk menanggulangi ketika bayi pup lebih banyak dari biasanya. Jangan lupa membawa beberapa plastik kecil untuk menampung popok bekas.

3. Sleeping Bag
Sleeping bag digunakan untuk alas dan selimut saat tidur. Jika memiliki budget lebih, sebaiknya menggunakan sleeping bag bulu angsa karena jaminan kehangatannya. Sleeping bag alumunium terkadang juga diperlukan untuk bekal summit attack (pendakian menuju puncak) karena ringan dan ringkas. Biasanya summit attack melewati medan yang berat sehingga kita perlu meninggalkan carrier (tas gunung) dan tenda. Kita hanya membawa bekal yang sangat perlu saja di dalam daypack (tas kecil), seperti makanan dan minuman. Di dalam daypack perlu kita masukkan sleeping bag alumunium untuk kondisi emergency, misalnya saat kelelahan dan membutuhkan istirahat di jalur summit attack.

4. Tissue dan Tissue Basah
Tissue dan tissue basah sangat diperlukan untuk bebersih. Anggota tim dewasa pun membutuhkannya, sehingga bayi harus dibawakannya sendiri. Bayi membutuhkannya untuk mandi, bebersih, dan mengganti popok.

5. Mainan Bayi
Bawalah mainan bayi yang kecil dan paling disukai untuk menghiburnya saat ia merasa bosan, terutama saat sedang perjalanan.

6. Perlengkapan MPASI
Untuk mommy yang biasa memberi bayi MPASI non instan seperti saya, maka perlu membawa perlengkapan MPASI untuk membuatnya. Perlengkapan MPASI yang dibawa saat naik gunung hampir sama seperti perlengkapan MPASI travelling, namun dibuat seminimum mungkin. Pilih menu yang bahan-bahannya bisa diolah dengan cara yang simple dan singkat, seperti bubur susu dan pure buah yang tanpa perlu dikukus. Untuk MPASI sepanjang perjalanan berangkat, bisa dengan membawa MPASI beku yang sudah disiapkan dari hari sebelumnya, sehingga saat mau pakai tinggal dihangatkan. Saya akan membuat tulisan khusus tentang menu MPASI bayi saat naik gunung di tulisan berikutnya.
Secara garis besar, perlengkapan yang harus dibawa adalah sebagai berikut:
- Alat untuk membuat MPASI
- Bahan-bahan MPASI
- Pompa ASI
- Cooler bag
- Ice gel
- Botol ASI
- Dot
- Feeding set

7. Baby Carrier atau Gendongan Bayi
Pilih yang paling nyaman untuk bayi dan penggendongnya. Paling baik menggunakan baby carrier khusus hiking. Namun saat Baby Zahran dulu kami menggunakan hip seat karena belum memiliki baby carrier khusus hiking. Saat itu juga medan tracking kami tidak terlalu panjang, Baby Zahran juga belum terlalu berat dan masih nyaman di dalam hip seat.

Seluruh perlengkapan bayi, masing-masing dimasukkan ke dalam plastik kecil supaya aman jika ada air merembas ke dalam carrier / tas. Namun carrier harus tetap dilapisi trash bag di dalamnya dan rain cover di luarnya untuk melindunginya dari air. Selain perlengkapan / logistik bayi yang harus lengkap, logistik bersama dan logistik masing-masing anggota tim juga harus lengkap. Hal ini diupayakan untuk mengikuti safety procedure supaya perjalanan aman dan nyaman.

Baca juga Tips Membawa Bayi Naik Gunung di: http://dewikusumapratiwi.blogspot.co.id/2017/11/tips-bawa-bayi-asi-eksklusif-tracking.html

Saya bisa dihubungi melalui:
Instagram: @dewikusumapratiwi

#day9 #30DWC #30DWCjilid11 

3 komentar: